Banjar Jawa – (21/08/2025) Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan
Banjar Jawa Ni Luh Eni Sri Wahyuni, A.Ma menghadiri
kegiatan Rembug
Stunting Kecamatan Buleleng yang digelar pada Kamis (21/8)
bertempat di Kecamatan Buleleng.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Sosial dan Budaya
Kecamatan Buleleng, Ni Ketut Suryaniti, S.E., M.Si., yang hadir
mewakili Camat Buleleng. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Buleleng, Nyoman Suyasa, S.E., M.AP.,
perwakilan Dinas DPMD, Dinas Kesehatan, Puskesmas Buleleng I, II, dan III,
serta Perbekel dan Lurah se-Kecamatan Buleleng.
Dalam arahannya, Sekdis DP2KBP3A menegaskan bahwa Rembug Stunting Kecamatan
merupakan puncak dari rangkaian kegiatan rembug stunting yang dilaksanakan oleh
DP2KBP3A. Pada kesempatan tersebut juga ditetapkan lokus stunting
Kecamatan Buleleng tahun 2026, berdasarkan data Juni 2024
dengan persentase stunting di atas 5%. Tercatat terdapat 8 kelurahan yang
menjadi lokus, yaitu Kelurahan Kampung Bugis, Kampung Singaraja, Kampung
Kajanan, Kendran, Kampung Anyar, Liligundi, Banjar Bali, dan Astina.
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan rembug stunting di
tingkat desa/kelurahan, disarankan agar memperhatikan tiga indikator utama,
yakni:
1. KBS
(Keluarga Berisiko Stunting)
2. BS
(Balita Stunting)
3. Cakupan
layanan dasar, termasuk
ketersediaan jamban sehat dan fasilitas pendukung lainnya.
Dari total 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng,
hingga Agustus 2025 telah ada 12 desa dan 1 kelurahan (Penarukan)
yang melaksanakan rembug stunting. Sementara itu, 16 kelurahan lainnya akan
menyusul hingga batas waktu Oktober 2025.
Pemerintah Kabupaten Buleleng menargetkan prevalensi
stunting dapat ditekan hingga 5%, sejalan dengan program nasional
percepatan penurunan stunting.