#(0362) 21424
banjarjawa2020@gmail.com
Kelurahan Banjar Jawa

KASI PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KELURAHAN BANJAR JAWA HADIRI REMBUG STUNTING KECAMATAN BULELENG

Admin kelurahanbanjarjawa | 21 Agustus 2025 | 280 kali

Banjar Jawa(21/08/2025) Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan Banjar Jawa Ni Luh Eni Sri Wahyuni, A.Ma menghadiri kegiatan Rembug Stunting Kecamatan Buleleng yang digelar pada Kamis (21/8) bertempat di Kecamatan Buleleng.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Sosial dan Budaya Kecamatan Buleleng, Ni Ketut Suryaniti, S.E., M.Si., yang hadir mewakili Camat Buleleng. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Buleleng, Nyoman Suyasa, S.E., M.AP., perwakilan Dinas DPMD, Dinas Kesehatan, Puskesmas Buleleng I, II, dan III, serta Perbekel dan Lurah se-Kecamatan Buleleng.

Dalam arahannya, Sekdis DP2KBP3A menegaskan bahwa Rembug Stunting Kecamatan merupakan puncak dari rangkaian kegiatan rembug stunting yang dilaksanakan oleh DP2KBP3A. Pada kesempatan tersebut juga ditetapkan lokus stunting Kecamatan Buleleng tahun 2026, berdasarkan data Juni 2024 dengan persentase stunting di atas 5%. Tercatat terdapat 8 kelurahan yang menjadi lokus, yaitu Kelurahan Kampung Bugis, Kampung Singaraja, Kampung Kajanan, Kendran, Kampung Anyar, Liligundi, Banjar Bali, dan Astina.

Lebih lanjut, dalam pelaksanaan rembug stunting di tingkat desa/kelurahan, disarankan agar memperhatikan tiga indikator utama, yakni:

1.    KBS (Keluarga Berisiko Stunting)

2.    BS (Balita Stunting)

3.    Cakupan layanan dasar, termasuk ketersediaan jamban sehat dan fasilitas pendukung lainnya.

Dari total 29 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng, hingga Agustus 2025 telah ada 12 desa dan 1 kelurahan (Penarukan) yang melaksanakan rembug stunting. Sementara itu, 16 kelurahan lainnya akan menyusul hingga batas waktu Oktober 2025.

Pemerintah Kabupaten Buleleng menargetkan prevalensi stunting dapat ditekan hingga 5%, sejalan dengan program nasional percepatan penurunan stunting.