Banjar Jawa,
Singaraja,
Bali – Jejak Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Di tengah desa Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng, berdiri
kokoh sebuah tugu peringatan yang tak hanya menjadi saksi bisu perjuangan
rakyat Bali melawan penjajahan, tetapi juga mengenang gugurnya seorang pahlawan
lokal—Kapten I Gede Muka Pandan Sari. Monumen ini dibangun untuk
menghormati jasa-jasa beliau yang gugur pada tanggal 3 April 1946, saat terjadi
pengurungan dan penyerangan oleh tentara NICA Belanda terhadap Markas Pesindo (Pemuda Sosialis
Indonesia) di Kota Singaraja.
Latar Belakang Sejarah
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945, perjuangan mempertahankan kemerdekaan masih berlangsung sengit di
berbagai wilayah, termasuk Bali. Belanda yang kembali ingin menguasai Indonesia
dengan membonceng pasukan sekutu (NICA), melakukan aksi militer di berbagai
kota, termasuk Singaraja.
Kapten I Gede Muka Pandan Sari adalah salah satu pemimpin pemuda
pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Pesindo. Ia dikenal sebagai sosok
pemberani dan teguh mempertahankan cita-cita kemerdekaan. Pada awal April 1946,
markas Pesindo di Singaraja dikepung oleh pasukan NICA. Dalam kondisi serba
terbatas, para pejuang tetap bertahan. Namun, dalam peristiwa heroik itu,
Kapten I Gede Muka Pandan Sari gugur setelah melakukan perlawanan sengit.
Makna dan Fungsi Tugu
Tugu peringatan yang dibangun di Kelurahan
Banjar Jawa bukan
hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga sebagai pengingat generasi muda
akan perjuangan dan pengorbanan para pendahulu. Di bagian depan tugu, terukir
nama Kapten I Gede Muka Pandan Sari dan tanggal peristiwa yang menjadi titik penting
dalam sejarah lokal Buleleng.
Tugu ini juga menjadi lokasi peringatan setiap
tahunnya, dihadiri oleh masyarakat, pelajar, serta pemerintah setempat, sebagai
wujud penghargaan atas jasa-jasa para pahlawan.
Pelestarian Nilai-Nilai
Kepahlawanan
Melalui tugu ini, masyarakat Bali khususnya
generasi muda diajak untuk tidak melupakan sejarah dan nilai-nilai perjuangan.
Semangat patriotisme, keberanian, dan pengabdian kepada bangsa menjadi warisan
penting yang perlu terus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penutup
Tugu Pahlawan Gugur Kapten I Gede Muka Pandan Sari bukan sekadar monumen batu,
melainkan lambang keberanian dan semangat kemerdekaan. Ia adalah pengingat
bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dengan darah dan pengorbanan. Mari kita
jaga, rawat, dan teruskan perjuangan mereka dalam bentuk pembangunan dan
pengabdian yang nyata untuk tanah air tercinta.