Banjar Jawa (24/03/2025) – Plt Lurah Kelurahan Banjar
Jawa, Ni Made Trisnawati,
mengikuti rapat koordinasi terkait pengamanan rangkaian Festival Ogoh-Ogoh
Pengrupukan dan perayaan Hari Raya Nyepi, yang diselenggarakan di Balai Banjar,
Banjar Adat Banjar
Jawa.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat yaitu Pemari
Dab Dab, Jro Mangku Nyoman Agus Suwestra, SH., Klian Banjar Adat Banjar Jawa,
Ir Nyoman Budi Utama, Penyarikan, Nyoman Juni Wardana, S.Sos., Petengen, Made
Wirya Kusuma, Petajuh Palemahan, Putu Ardana, Ketua LPM, Made Sumitra Dana dan aparat keamanan yaitu Bhabinkamtibmas
Kelurahan Banjar Jawa Aipda Dewa Putu Eka Ariawan, S.H., Klian Pecalang Banjar Adat Banjar
Jawa, Putu Ngurah Suci Ardana, termasuk para Anggota Koordinator Penggarap Ogoh-Ogoh, Kaling,
Pecalang dan Satlinmas, yang akan terlibat
dalam pengamanan pada kegiatan Festival di Desa Adat Buleleng dan kegiatan Ogoh-Ogoh di Banjar Adat Banjar Jawa.
Klian Banjar Adat Banjar Jawa, Ir Nyoman Budi Utama, didalam
rapat tersebut menyampaikan dan melanjutkan pembahasan pada tanggal 14 Maret 2025 di
Kantor Lurah terkait pengamanan kegiatan Festival Ogoh-Ogoh dan Pengarakan Ogoh-Ogoh diluar yang ikut festival pada
tanggal 28 Maret 2025. Ogoh-Ogoh yang ikut Festival akan Start di Tugu Singa. Kelian Banjar Jawa menambahkan
bahwa untuk Ogoh-Ogoh Banjar Jawa dapat No. Urut 10, dan berkemungkinan jam 21.00 mendapatkan
giliran tampil, karena setiap Ogoh-Ogoh diberikan waktu 15 menit untuk
penampilan atau atraksi.
Kemudian untuk yang tidak mengikuti festival, Ogoh-Ogoh tersebut
diharapkan dapat start jam
16.00 bertempat di depan GOR Bhuana Patra menuju Jl. Ngurah Rai, Jl. Letkol Wisnu dan Jl. Gajah Mada dengan finish di Balai Banjar
Adat Banjar Jawa, untuk
atraksi hanya di depan KFC. Kemudian untuk Ogoh-Ogoh agar disimpan sementara di
sekitar Balai Banjar yang nantinya setelah Nyepi, baru akan dibawa ke setra untuk
dilakukan prosesi Prelina atau Pembakaran. Maka untuk Ogoh-Ogoh tersebut agar jam 17.00 sudah selesai sehingga bisa fokus ke
Ogoh-Ogoh yang
ikut Festival.
“Kepada para Pecalang dan Satlinmas agar
seluruhnya ikut turun, dan untuk pengiring Ogoh-Ogoh, cukup 2 orang dari pecalang. Pada jam 13.00
sudah nepak kulkul untuk nunas tirta pengerupukan. Untuk Koordinator Festival Ogoh-Ogoh agar diperhatikan bahwa setelah Ogoh-Ogoh sampai di Setra Buleleng, maka Ogoh-Ogoh tidak boleh dibawa pulang karena
akan ditempatkan disuatu tempat oleh panitia.” ucap Klian
Banjar Budi Utama.
“Pada saat Nyepi atau Sipeng sesuai rapat di Desa Adat Buleleng agar dalam pengamanan atau penjagaan ada kolaborasi atau bersama-sama dalam pengamanan antara anggota Pecalang dan Satlinmas, jadi tidak sendiri-sendiri seperti sebelumnya (pagi
pecalang, sore satlinmas).” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Plt Lurah Kelurahan Banjar Jawa menyampaikan
pentingnya kebersamaan dan kolaborasi antara seluruh pihak yang terlibat dalam
menjaga ketertiban dan keamanan selama rangkaian perayaan tersebut.
"Festival Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi adalah momen penting bagi
masyarakat Bali, dan pengamanan yang baik akan memastikan acara berjalan lancar
dan aman. Kami mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara Pecalang, Satlinmas,
dan seluruh elemen masyarakat," ujar Plt Lurah.
Teknis pengamanan yang dibahas dalam rapat mencakup
pembagian tugas dan penempatan personel di beberapa titik vital, seperti di
sepanjang rute prosesi Ogoh-Ogoh, dan lokasi-lokasi umum lainnya. Plt Lurah
berharap dengan adanya persiapan matang dan koordinasi yang baik, seluruh
rangkaian perayaan berjalan dengan aman dan tertib.
"Semoga kolaborasi antara Pecalang, Satlinmas,
dan masyarakat dapat menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis selama
perayaan, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai yang ada," tambah Plt
Lurah.
Sementara itu, Klian Pecalang Banjar Adat Banjar
Jawa, Putu Ngurah Suci Ardana, menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan setiap titik yang dilalui
oleh prosesi Ogoh-Ogoh mendapat pengawalan ketat. Selain itu, Satlinmas juga
akan diterjunkan di lokasi-lokasi strategis untuk mengawasi jalannya perayaan
Nyepi, memastikan tidak ada gangguan atau pelanggaran yang terjadi.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Banjar Jawa Aipda Dewa
Putu Eka Ariawan, S.H., didalam rapat tersebut menyampaikan rencana berkaitan dengan
pengamanan Pengerupukan
dan Sipeng.
Apa yang menjadi keputusan dari Desa Adat Buleleng agar dipedomani, diikuti dan
dilaksanakan. Untuk kegiatan pengerupukan berupa
Festival Ogoh-Ogoh nanti
bahwa setelah selesai atau finish, Ogoh-Ogoh agar diletakkan di Setra
Buleleng dan tidak dibawa pulang.
Untuk Ogoh-Ogoh diluar festival agar tetap difasilitasi untuk
pengarakannya dan sesuai kesepakatan tidak boleh melewati wilayah Banjar Adat lainnya, dan acara agar dimulai jam 16.00 s/d jam 17.00. kemudian untuk Ogoh-Ogoh yang akan diarak agar pagi atau
siang hari sudah
parkir di GOR Bhuana Patra, dengan pengaturan pengarakan Ogoh-Ogoh per Lingkungan dan agar diatur
untuk Ogoh-Ogoh yang
paling kecil supaya terlebih
dahulu untuk jalan, karena jumlah dari
Ogoh-Ogoh tersebut sebanyak 14 buah.
“Bahwa untuk yang mengarak Ogoh-Ogoh maupun yang mendampingi tidak ada
yang minum minuman beralkohol, dan kepada pengurus atau koordinator yowana agar mengawasi
secara ketat anggotanya, termasuk dengan bantuan pecalang dan satlinmas
untuk ikut mengawasi.” tegas Aipda Dewa Putu Eka Ariawan.
“Dan kepada seluruh krama pada saat Sipeng atau Nyepi agar melaksanakan Catur Brata Penyepian, terutama untuk jangan menyalakan lampu atau
televisi pada malam hari, karena bisa menjadi acuan umat yang lain dan atau agar penduduk Non Bali tidak mengikuti, sehingga hal
tersebut dapat
menimbulkan permasalahan atau dampak yang tidak baik bagi
kedamaian pelaksanaan Nyepi di Banjar Jawa.” tambahnya
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang sama mengenai teknis tugas pengamanan, sekaligus mempererat hubungan
antarinstansi dan masyarakat dalam menjaga keamanan serta kelancaran perayaan
di Banjar Jawa.