#(0362) 21424
banjarjawa2020@gmail.com
Kelurahan Banjar Jawa

PLT LURAH BANJAR JAWA IKUTI RAPAT KOORDINASI PENGAMANAN RANGKAIAN FESTIVAL OGOH-OGOH PENGRUPUKAN, HARI RAYA NYEPI DAN TEKNIS TUGAS PENGAMANAN DENGAN KEBERSAMAAN KOLABORASI PECALANG DAN SATLINMAS

Admin kelurahanbanjarjawa | 24 Maret 2025 | 229 kali

Banjar Jawa (24/03/2025) – Plt Lurah Kelurahan Banjar Jawa, Ni Made Trisnawati, mengikuti rapat koordinasi terkait pengamanan rangkaian Festival Ogoh-Ogoh Pengrupukan dan perayaan Hari Raya Nyepi, yang diselenggarakan di Balai Banjar, Banjar Adat Banjar Jawa.

Rapat ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat yaitu Pemari Dab Dab, Jro Mangku Nyoman Agus Suwestra, SH., Klian Banjar Adat Banjar Jawa, Ir Nyoman Budi Utama, Penyarikan, Nyoman Juni Wardana, S.Sos., Petengen, Made Wirya Kusuma, Petajuh Palemahan, Putu Ardana, Ketua LPM, Made Sumitra Dana dan aparat keamanan yaitu Bhabinkamtibmas Kelurahan Banjar Jawa Aipda Dewa Putu Eka Ariawan, S.H., Klian Pecalang Banjar Adat Banjar Jawa, Putu Ngurah Suci Ardana, termasuk para Anggota Koordinator Penggarap Ogoh-Ogoh, Kaling, Pecalang dan Satlinmas, yang akan terlibat dalam pengamanan pada kegiatan Festival di Desa Adat Buleleng dan kegiatan Ogoh-Ogoh di Banjar Adat Banjar Jawa.

Klian Banjar Adat Banjar Jawa, Ir Nyoman Budi Utama, didalam rapat tersebut menyampaikan dan melanjutkan pembahasan pada tanggal 14 Maret 2025 di Kantor Lurah terkait pengamanan kegiatan Festival Ogoh-Ogoh dan Pengarakan Ogoh-Ogoh diluar yang ikut festival pada tanggal 28 Maret 2025. Ogoh-Ogoh yang ikut Festival akan Start di Tugu Singa. Kelian Banjar Jawa menambahkan bahwa untuk Ogoh-Ogoh Banjar Jawa dapat No. Urut 10, dan berkemungkinan jam 21.00 mendapatkan giliran tampil, karena setiap Ogoh-Ogoh diberikan waktu 15 menit untuk penampilan atau atraksi.

Kemudian untuk yang tidak mengikuti festival, Ogoh-Ogoh tersebut diharapkan dapat start jam 16.00 bertempat di depan GOR Bhuana Patra menuju Jl. Ngurah Rai, Jl. Letkol Wisnu dan Jl. Gajah Mada dengan finish di Balai Banjar Adat Banjar Jawa, untuk atraksi hanya di depan KFC. Kemudian untuk Ogoh-Ogoh agar disimpan sementara di sekitar Balai Banjar yang nantinya setelah Nyepi, baru akan dibawa ke setra untuk dilakukan prosesi Prelina atau Pembakaran. Maka untuk Ogoh-Ogoh tersebut agar jam 17.00 sudah selesai sehingga bisa fokus ke Ogoh-Ogoh yang ikut Festival.

Kepada para Pecalang dan Satlinmas agar seluruhnya ikut turun, dan untuk pengiring Ogoh-Ogoh, cukup 2 orang dari pecalang. Pada jam 13.00 sudah nepak kulkul untuk nunas tirta pengerupukan. Untuk Koordinator Festival Ogoh-Ogoh agar diperhatikan bahwa setelah Ogoh-Ogoh sampai di Setra Buleleng, maka Ogoh-Ogoh tidak boleh dibawa pulang karena akan ditempatkan disuatu tempat oleh panitia.” ucap Klian Banjar Budi Utama.

Pada saat Nyepi atau Sipeng sesuai rapat di Desa Adat Buleleng agar dalam pengamanan atau penjagaan ada kolaborasi atau bersama-sama dalam pengamanan antara anggota Pecalang dan Satlinmas, jadi tidak sendiri-sendiri seperti sebelumnya (pagi pecalang, sore satlinmas).” tambahnya.

Dalam rapat tersebut, Plt Lurah Kelurahan Banjar Jawa menyampaikan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi antara seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama rangkaian perayaan tersebut. "Festival Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi adalah momen penting bagi masyarakat Bali, dan pengamanan yang baik akan memastikan acara berjalan lancar dan aman. Kami mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara Pecalang, Satlinmas, dan seluruh elemen masyarakat," ujar Plt Lurah.

Teknis pengamanan yang dibahas dalam rapat mencakup pembagian tugas dan penempatan personel di beberapa titik vital, seperti di sepanjang rute prosesi Ogoh-Ogoh, dan lokasi-lokasi umum lainnya. Plt Lurah berharap dengan adanya persiapan matang dan koordinasi yang baik, seluruh rangkaian perayaan berjalan dengan aman dan tertib.

"Semoga kolaborasi antara Pecalang, Satlinmas, dan masyarakat dapat menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis selama perayaan, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai yang ada," tambah Plt Lurah.

Sementara itu, Klian Pecalang Banjar Adat Banjar Jawa, Putu Ngurah Suci Ardana, menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan setiap titik yang dilalui oleh prosesi Ogoh-Ogoh mendapat pengawalan ketat. Selain itu, Satlinmas juga akan diterjunkan di lokasi-lokasi strategis untuk mengawasi jalannya perayaan Nyepi, memastikan tidak ada gangguan atau pelanggaran yang terjadi.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Banjar Jawa Aipda Dewa Putu Eka Ariawan, S.H., didalam rapat tersebut menyampaikan rencana berkaitan dengan pengamanan Pengerupukan dan Sipeng. Apa yang menjadi keputusan dari Desa Adat Buleleng agar dipedomani, diikuti dan dilaksanakan. Untuk kegiatan pengerupukan berupa Festival Ogoh-Ogoh nanti bahwa setelah selesai atau finish, Ogoh-Ogoh agar diletakkan di Setra Buleleng dan tidak dibawa pulang.

Untuk Ogoh-Ogoh diluar festival agar tetap difasilitasi untuk pengarakannya dan sesuai kesepakatan tidak boleh melewati wilayah Banjar Adat lainnya, dan acara agar dimulai jam 16.00 s/d jam 17.00. kemudian untuk Ogoh-Ogoh yang akan diarak agar pagi atau siang hari sudah parkir di GOR Bhuana Patra, dengan pengaturan pengarakan Ogoh-Ogoh per Lingkungan dan agar diatur untuk Ogoh-Ogoh yang paling kecil supaya terlebih dahulu untuk jalan, karena jumlah dari Ogoh-Ogoh tersebut sebanyak 14  buah.

“Bahwa untuk yang mengarak Ogoh-Ogoh maupun yang mendampingi tidak ada yang minum minuman beralkohol, dan kepada pengurus atau koordinator yowana agar mengawasi secara ketat anggotanya, termasuk dengan bantuan pecalang dan satlinmas untuk ikut mengawasi.” tegas Aipda Dewa Putu Eka Ariawan.

“Dan kepada seluruh krama pada saat Sipeng atau Nyepi agar melaksanakan Catur Brata Penyepian, terutama untuk jangan menyalakan lampu atau televisi pada malam hari, karena bisa menjadi acuan umat yang lain dan atau agar penduduk Non Bali tidak mengikuti, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan atau dampak yang tidak baik bagi kedamaian pelaksanaan Nyepi di Banjar Jawa.” tambahnya

Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama mengenai teknis tugas pengamanan, sekaligus mempererat hubungan antarinstansi dan masyarakat dalam menjaga keamanan serta kelancaran perayaan di Banjar Jawa.